My Rules

My Rules
Perjalanan ini hanya Sementara

Rabu, 29 Februari 2012

Kisah Sebuah Keranjang


Seorang tua muslim Amerika tinggal di sebuah peternakan di pegunungan timur Kentucky dengan cucu lelakinya yang masih muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal duduk di meja dapur membaca AlQuran-nya.

Cucu nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya (mungkin) dalam segala hal. Suatu hari sang cucu bertanya, Papa, aku ingin mencoba untuk membaca Al-Quran seperti yang kamu lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang saya lakukan dan pahami, aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa baik membaca Al-Quran seperti itu?

Kakek dengan tenang berpaling dari meletakkan batubara di tungku dan menjawab, Ambil ini keranjang batubara lalu turun ke sungai dan bawakan aku kembali sekeranjang air.” Sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes keluar sebelum ia sampai kembali ke rumah. Kakek tertawa dan berkata, “Kamu harus bergerak sedikit lebih cepat lain kali, Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi sekali lagi keranjang itu kosong sebelum ia sampai ke rumah. Dengan terengah-engah, dia mengatakan kepada kakeknya bahwa tidak mungkin untuk membawa air dalam keranjang, dan cucu itu mengambil ember sebagai gantinya.

Kakek itu berkata, Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air. Kamu hanya tidak berusaha cukup keras,dan dia pergi keluar pintu untuk menonton cucunya mencoba lagi.

Pada titik ini, anak itu tahu bahwa itu mustahil, tetapi ia ingin menunjukkan pada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat yang dia bisa, airnya akan bocor keluar sebelum ia sampai kembali ke rumah.

Anak itu kembali mencelupkan keranjangnya ke sungai dan berlari keras, tetapi ketika ia mencapai kakeknya keranjang itu kosong lagi.

Dengan kehabisan napas, ia berkata, Lihat Papa, tidak ada gunanya!

Jadi menurutmu tidak ada gunanya? Orang tua itu berkata, Lihatlah keranjang.

Anak itu melihat keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang berbeda. Sudah berubah dari keranjang batubara tua kotor dan sekarang bersih, dalam dan luar.

Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca AlQuran. Kamu mungkin tidak memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membacanya, kamu akan berubah, dalam dan luar. Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita.

Halaqah.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar